Pasutri Asal Pingkol Jepara Korban Covid 19 Dimakamkan Satu Liang Lahat
2 min read
SUARAJAVAINDO.COM – JEPARA. Sehidup semati mungkin menjadi ikrar pasangan Tn W, 58 tahun dan Ny S,58 tahun penduduk Pingkol Jepara saat menjalani mahligai rumah tangga. Sebab pasangan suami istri ini semalam dalam waktu hanya selang tiga setengah jam secara bertutur-turut di jemput takdirnya di RSUD RA Kartini Jepara.
Tn W adalah seorang ASN yang bertugas sebagai pengawas SD di Satkordikcam Jepara dan merangkap di Dabin 2 Karimunjawa. Sedamngkan Ny S, adalah seorang guru yang bertugas di SDN Kauman Jepara. Keduanya dike nal sebagai ASN yang berdidikasi dan ramah.
Atas permintaan pasangan suami istri tersebut semasa sakit dan keluarga mereka dimakamkan dalam satu liang lahat pagi ini jam 07.22 Wib di pemakaman Mbah Ongko Wijoyo Pingkol Jepara. Pemakaman dilakukan oleh Tim Kopaskam yang terdiri dari BPBD,LPBI NU, Bagana, MDMC, Kokam, Senkom, PP Rescue, Orari dan Pramuli.
Ny S, meninggal di ruang IGD RSUD RA Kartini Jepara hanya selang beberapa jam setelah almarhumah masuk ke rumah sakit. Ny S masuk jam 18.22 Wib dan meninggal pukul 23.06 Wib dengan status positif terkonfirmasi Covid-19 berdasarkan pemeriksaan Swab PCR tanggal 25 Mei 2021..
Pasien lain yang meninggal dunia dengan status probable covid – 19 semalam adalah Ny. H, 74 tahun. Almarhumah meningal di RSUD RA Kartini tangal 6 Juni 2021 setelah mulai tanggal 2 Juni di rawat di rumah sakit tersebut. Swab PCR telah dilakukan tanggal 31 Mei 2021 dengan hasil positif Penduduk Jakarta ini tinggal bersama anaknya yang bekerja di sebuah perusahaan di Jepara. Mereka tinggal di komplek perumahan Kuwasharjo.
Warga Jepara yang semalam meninggal dan akan dimakamkan dengan standar pemulasaaraan Covid-19 adalah Ny SK, 55 tahun penduduk Sidigede. Almarhumah sejak tanggal 4 Juni dirawat di RS Sultan Agung Semarang. Ia meninggal Minggu (6/6-2021) jam 02.45 Wib.
Waspadai penyebaran Covid yang mudah
Terkait dengan angka kematian yang terus meningkat, seorang aktivis kemanusian Jepara, Yohanes Prapto Basuki mengajak warga masyarakat untuk meningkatkan protokol kesehatan disamping terus menjaga imunitas tubuh.
“Sebab hanya dengan cara itu kita dapat melindungi diri dan keluarga. Sebab yang kita hadapi adalah virus yang memiliki cara penyebaran sangat mudah,” ujar Prapto Basuki.
Ini juga berharap para pemangku kepentingan untuk benar-benar mencermati kenaikan angka warga yang terkonfirmasi, meningkatkan positif rate Jepara, berubahnya posisi Jepara sebagai zona merah dan angka kematian yang terus meningkat serta daya tampung RS yang BOR nya telah mendekati 80 persen.
“Angka-angka ini menunjukkan kedaruratan yang semakin meningkat. Karena itu penanganan harus lebih sungguh-sungguh dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat” ujarnya.
Penulis – Purnomo.