Sejarah Berdirinya Pos Jati Papat Yang Berada di Petak 64 RPH Nglangitan Kecamatan Blora Kab. Blora
2 min read
SUARAJAVAINDO.COM. – Blora. Pos Jati Papat yang berdiri di petak 64 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Nglangitan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Medang KPH Mantingan mempunyai cerita panjang dalam pendiriannya. Kawasan Hutan Mantingan yang luasnya mencapai 16.695,07 hetar. yang berada di BKPH Medang seluas 3.628,27 hektar yang berada di desa Nglangitan Kecamatan Blora Kabupaten Blora.
Dalam Kawasan Hutan untuk tiap petak-petak yang strategis didirikan Pos pemantau pelaku Ilegal loging. pendirian pos pemantau di dalam kawasan hutan disesuaikan dengan situasi dan keadaan lokasi sekitar pos. dikandung maksut untuk memudahkan petugas dalam mengingat ketika masuk kawasan hutan.
Salah satu Pos yang kini masih berdiri di RPH Nglangitan dinamakan” POS JATI PAPAT ”. Kami mencoba menelusuri keberadaan pos dan sejarahnya mengapa dinamakan Pos jati papat. Sunandar seorang Driver Wakil Administratur berceritera.
Bahwa dahulu keberadaan hutan Nglangitan masih bagus dan tanaman di petak 64 rata usia 60-90 tahun. dan masih cukup lebat sekitar tahun 90 puluhan. Tutur Sunandar sambil menghela nafas, ia melanjutkan ceriteranya.
Kebetulan di petak 64 itu tumbuh pohon jati dengan cabang 4 dengan besaran yang sama dan itu hanya ada satu pohon saja. karena di pos 64 sudah masa etat tebang maka masuk rencana tebang sekitar tahun 2013. Ia melanjutkan waktu itu adm nya masih Joko Purnomo dan Waka Admnya Yudha Suswardhanto. Waktu itu beliau minta di foto di pohon Jati 4 cabang dengan besaran batang hampir sama.
Agus Mulyanto Staf bidang tanaman menambahkan bahwa jati 4 cabang itu memang keberadaanya di petak 64 dan harus di tebang karena masuk Rencana tebangan. Waktu itu saya masih melakukan Evaluasi tanaman di petak 60.
Paska Tebangan kemudian keberadaan petak 64 tanaman jatinya sudah hampir mencapai kelompok Umur 2 (KU2) untuk memantau kawasan sekitarnya KPH Mantingan mendirikan Pos Pemantau dilokasi bekas tumbuhnya Jati cabang empat untuk memudahkan petugas dalam memantau sekitar kawasan hutan Medang.
Maka pos itu dinamai “POS JATI PAPAT” Beber Sunandar. walaupuan pohonya sudah tidak ada untuk mengenang dan tidak menghilangkan sejarah ,biar tetap teringat disini pernah tumbuh pohon jati cabang 4 dengan besaran diamater hampir sama dan ketika ditebang kubikasinya sekitar 15m3. sekarang tinggal pos pemantau yang masih berdiri kokoh hingga kini.” Pungkasnya. Sgt