Program Inovasi Baru Penanaman Pohon Dengan Sistem Barcode di Lingkungan SMAN 4 Semarang
2 min read
SUARAJAVAINDO.COM. SEMARANG
Siswa siswi SMA Negeri 4 Semarang membuat program inovasi baru yaitu digitalisasi penamaan tanaman yang ada di lingkungan SMA Negeri 4 Semarang dengan menggunakan system barcode yang dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Maret 2021.
Tanaman yang di beri barcode adalah jenis tanaman buah, peneduh dan tanaman keras.
Banyaknya jenis tanaman buah, peneduh dan keras yang berjumlah lebih dari 700 pohon yang ada di lingkungan SMA Negeri 4 Semarang membuat siswa siswi SMA Negeri 4 Semarang antara lain Daniel Alexander (XII-IPA2), Tenaya Maula Prabhaswarajnana, Louise Daniela (X-IPA2), Bryna Sefaya Murthada Maajid (X-IPA3) yang didampingi oleh Pardiono, S.S (guru) selaku ketua pelaksana, berinisiatif membuat digitalisasi tanaman dengan system barcode dengan tujuan untuk mempermudah siswa siswi atau siapaun yang ingin mengetahui seputar asal-usul, nama latin dan manfaat dari pohon tersebut sehingga dapat menjadi media pembelajaran.

Pentingnya memanfaatkan era digital ini sebagai ajang menambah wawasan, salah satunya dengan pembuatan barcode sebagai wujud literasi digital. Aplikasi barcode ini sangat mudah di dapatkan melalui browser seperti google atau lainnya, dengan satu kali klik di aplikasi barcode dapat langsung muncul informasi tentang nama latin, nama-nama daerah yang banyak ditumbuhi, dan fungsi atau manfaat dari tanaman tersebut.
Dra. Wiji Eny Ngudirahayu, M.Pd, selaku kepalasa sekolah SMAN 4 Semarang sekaligus penanggung jawab kegiatan mengungkapkan, dengan adanya program digitalisasi seperti ini merupakan langkah yang tepat untuk digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa siswi SMAN 4 Semarang, selain itu dapat menambah keindahan tanaman tersebut. Karena jika menggunakan papan penamaan pada umumnya, akan membutuhkan media yang jauh lebih besar untuk memuat seperti nama pohon yang dikenal pada masyarakat Indonesia, nama latin, dan manfaat-manfaatnya.

Kemudian untuk mempermudah penulisan biasanya menggunakan bahan untuk pembuatan MMT yang dipasang pada papan penamaan. Namun jika menggunakan system barcode seperti ini, media yang digunakannya jauh lebih kecil hanya seukuran CD (Campact Disc).
Selain itu sebagian besar bahan-bahan yang digunakan adalah memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai seperti kayu bekas bengunan sebagai tiang penyangga dan CD bekas. Hal ini sejalan dengan program adiwiyata SMAN 4 Semarang yang terus berupaya untuk mengurangi limbah-limbah yang tidak ramah lingkungan seperti plastik dengan slogan “SMAPA GEMERLAP” atau dengan makna lain “Gerakan Mengurangi limbah Plastik di SMAN 4 Semarang”.
Program ini telah dibuktikan dan diujicoba langsung oleh Kepala kelurahan, ketua RT dan RW, Ketua Komite Sekolah, perwakilan alumni, wakil dari para orang tua siswa, serta warga sekolah yang sedang wfo yang turut menghadiri secara langsung pada program penamaan pohon dengan sistem barcode yang teknisnya dilaksanakan dengan mengacu pada prokes Covid-19 .
“Program ini diharapkan sebagai jembatan pengetahuan khsusnya bagi siswa siswa atau warga SMAN 4 Semarang. Sebelumnya siswa siswi atau warga SMAN 4 Semarang tidak tahu nama dan fungsi dari tanaman yang ada disekitar mereka. Dengan adanya barcode sebagai panamaan ini akan menambah ketertarikan dan edukasi bagi warga setempat. Kemudian program ini tidak sebatas pada penamaan pohon jenis buah, peneduh dan keras saja. Namun kedepannya akan dilanjutkan pada tanaman-tanaman lainnya seperti tanaman toga dan tanaman hias,” tandasnya.
(Tofiq)